Wisata Alam Jogja yang Instagrammable
1. HUTAN PINUS
Hutan pinus
mangunan atau yang lebih dikenal dengan sebutan hutan pinus imogiri adalah
kawasan wisata yang sudah tidak asing lagi bagi para wisatawan yang berkunjung ke
Jogja ,
Di kawasan
ini wisatawan dapat menyaksikan deretan pohon pinus yang dapat memanjakan mata.
Sinar mentari pagi yang menelusup dari celah celah ranting pohon pinus, membiaskan
garis garis keemasan yang begitu indah.
Terdapat ribuan
pohon pinus yang berdiri tegak laksana prajurit yang berbaris dengan teratur
diatas tanah seluas 500 Hektar. Tiupan angin menghasilkan suara harmoni alam
yang begitu merdu akibat dari ayunan ranting ranting pohon dan dersik daun. Aroma
khas hutan pinus pun menguar tajam, tidak heran lagi jika banyak wisatawan yang
jatuh cinta dengan kawasan wisata yang satu ini
2. PUNCAK BECICI
Salah satu lokasi yang diminati mantan
Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama adalah Puncak Becici. Puncak
Becici berada di Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul atau 30 Km
dari pusat kota Yogyakarta. Untuk menuju ke sana, wisatawan bisa melewati jalur
Yogyakarta-Wonosari. Namun, pastikan kendaraan prima. Karena jalan yang harus
dilalui naik turun dan berkelok. Puncak Becici memiliki hutan pinus seluas 4,4
hektar dengan hawa yang sejuk. Pada sore hari, pengunjung bisa menikmati
sunset. Dari sini pula, pengunjung bisa melihat kecantikan Candi Prambanan
bagian utara serta indahnya pantai selatan.
Lokasi yang dikelola sekitar 40 warga ini
dulunya hanya hutan pinus yang disadap getahnya. Setelah dikelola sebagai
lokasi wisata di akhir 2015, tidak ada lagi penyadapan pohon pinus. Mereka
fokus mengelola pariwisata. Pada Senin-Jumat, jumlah kunjungan ke Puncak
Becici 700 orang per hari. Jumlah ini meningkat di Sabtu-Minggu dan hari libur,
menjadi 1.500 pengunjung. Untuk menikmati keindahan alam di Puncak Becici,
pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk Rp 2.000, parkir roda doa Rp 2.000,
mobil Rp 5.000, dan bus Rp 20.000.Jika ingin bersantai menggunakan hamock, cukup menyewa Rp 20.000 per dua jam. Sedangkan hamock bertingkat dari Rp 15.000-60.000. bahkan pada libur lebaran 2019 sampai 3.000 wisatawan yang mendatangi tempat wisata ini. Pucak Becici terbilang nyaman karena dilengkapi berbagai fasilitas, seperti mushala, toilet, dan outbond.
3. RUMAH HOBBIT
Rumah Hobbit Mangunan atau rumah
hobbit Seribu Batu Songgo Langit merupakan salah satu tempat wisata baru di
Jogja yang wajib Anda kunjungi.
Meski tempat wisata ini bernama Seribu Batu Songgo Langit,
orang-orang lebih akrab dengan sebutan Rumah Hobbit Mangunan atau Rumah Hobbit Jogja karena
ada spot unik berupa rumah hobbit seperti di film-film.
Rumah hobbit ini merupakan salah satu rumah hobbit
pertama kali di Jogja dan berada diantara hutan pinus dan karet, maka tak heran
banyak orang berbondong-bondong datang kesini untuk berfoto.
Lokasi rumah hobbit ini berada di daerah pegunungan
yang tak jauh dari Hutan Pinus Mangunan dan Watu Goyang Dlingo. Jadi, Anda bisa
sekaligus berwisata ke beberapa tempat lain yang berbeda.
Tepatnya berada di Jalan Hutan Pinus, Nganjir,
Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Perjalanan dari kota Jogja sekitar 35-45
menit tergantung kecepatan laju kendaraan Anda.
Di tempat ini terdapat banyak spot unik dan menarik yang
instagramable yang bisa Anda coba seperti di Top
Selfie Pinusan Kragilan Magelang.
Tentunya bisa membuat galeri akun instagram Anda tambah ngehits dan kece. Jika
berencana ke sini, jangan lupa membawa smartphone/kamera dan baterai
cadangannya.
Di halaman dekat area parkir ada spot bunga-bunga
cantik bernama bunga bayam jengger yang bisa Anda ajak berfoto.
4. GOA PINDUL
Menyusuri sungai menggunakan perahu karet merupakan hal
yang biasa, namun jika sungai itu mengalir di dalam gua tentu saja akan menjadi
petualangan yang mengasyikkan sekaligus menegangkan. Gua Pindul, salah satu gua
yang merupakan rangkaian dari 7 gua dengan aliran sungai bawah tanah yang ada
di Desa Bejiharjo, Karangmojo, menawarkan sensasi petualangan tersebut. Selama
kurang lebih 45 - 60 menit wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya
perut bumi sepanjang 300 m menggunakan ban pelampung. Petualangan yang
memadukan aktivitas body rafting dan caving ini dikenal dengan
istilah cave tubing.
Tidak diperlukan
persiapan khusus untuk melakukan cave
tubing di Gua Pindul. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah ban
pelampung, life vest,
serta head lamp yang
semuanya sudah disediakan oleh pengelola. Aliran sungai yang sangat tenang
menjadikan aktivitas ini aman dilakukan oleh siapapun, mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa. Waktu terbaik untuk cave tubing di Gua Pindul adalah pagi hari sekitar pukul
09.00 atau 10.00 WIB. Selain karena airnya tidak terlalu dingin, jika cuaca
sedang cerah pada jam-jam tersebut akan muncul cahaya surga yang berasal dari
sinar matahari yang menerobos masuk melewati celah besar di atap gua.
Sambil merasakan
dinginnya air sungai yang membelai tubuh di tengah gua yang minim pencahayaan,
seorang pemandu bercerita tentang asal-usul penamaan Gua Pindul. Menurut
legenda yang dipercayai masyarakat dan dikisahkan turun temurun, nama Gua
Pindul dan gua-gua lain yang ada di Bejiharjo tak bisa dipisahkan dari cerita
pengembaraan Joko Singlulung mencari ayahnya. Setelah menjelajahi hutan lebat,
gunung, dan sungai, Joko Singlulung pun memasuki gua-gua yang ada di Bejiharjo.
Saat masuk ke salah satu gua mendadak Joko Singlulung terbentur batu, sehingga
gua tersebut dinamakan Gua Pindul yang berasal dari kata pipi gebendul.
Selain menceritakan
tentang legenda Gua Pindul, pemandu pun akan menjelaskan ornamen yang ditemui
di sepanjang pengarungan. Di gua ini terdapat beberapa ornamen cantik seperti
batu kristal, moonmilk,
serta stalaktit dan stalagmit yang indah. Sebuah pilar raksasa yang terbentuk
dari proses pertemuan stalaktit dan stalagmit yang usianya mencapai ribuan
tahun menghadang di depan. Di beberapa bagian atap gua juga terdapat lukisan
alami yang diciptakan oleh kelelawar penghuni gua. Di tengah gua terdapat satu
tempat yang menyerupai kolam besar dan biasanya dijadikan tempat beristirahat
sejenak sehingga wisatawan dapat berenang atau terjun dari ketinggian. wisatawan dapat menikmati indahnya ornamen gua di sela bunyi kepak kelelawar dan
kecipak air, mendadak pengarungan sudah sampai di mulut keluar gua. Bendungan
Banyumoto yang dibangun sejak jaman Belanda dengan latar belakang perbukitan
karst pun menyambut.
5. PANTAI TIMANG
Pantai Timang Gunungkidul merupakan salah satu pantai yang tersebar di wilayah
Gunungkidul. Perjalanan untuk menuju pantai ini sangat menantang. Jalan untuk
menuju ke pantai ini sangat terjal dan berbatu. Pantai Timang memiliki
pemandangan yang sangat menawan dengan pasir putih yang terhampar bersih
disepanjang pesisir pantai ini. Tumbuhan pandan berderet tumbuh subur disekitar
pantai ini menambah keindahan panorama Pantai Timang Gunungkidul ini. Pengunjung pantai ini belum
sebanyak pantai lainnya yang sudah terkenal sebelumnya sehingga bila anda
perhatikan suasana di pantai ini masih terkesan alami.
Kereta Gantung Di Pantai Timang
Pantai Timang Gunungkidul ini sebenarnya dibagi menjadi dua areal
yang berbeda, pada bagian pertama berada di sebelah Timur yang merupakan pantai
dengan pasir yang berwarna putih bersih sama dengan kebanyakan pantai putih
lainnya. Sedangkan pada bagian kedua yang berada pada sisi bagian Barat berupa
perbukitan batu-batuan yanng cukup terjal yang berbatasan langsung dengan laut.
Pada pantai berbatu ini pemandangan akan sangat indah karena terdapat batu yang
cukup besar berdiri kokoh di pinggir pantai. Batu besar atau pulau tersebut
dikenal dengan nama Batu Panjang atau Pulau Panjang dan Pulau Timang.
Pulau Timang Gunungkidul memang bukan pulau seperti pada
umumnya yang berupa sebidang tanah dengan pesisir yang berpasir. Pulau ini
tidak lebih berupa bongkahan batu karang yang besar dengan tebing yang sangat
curam. Untuk mencapai Pulau Timang ini wisatawan harus menggunakan semacam
gantole tradisional atau kereta gantung yang terbuat dari kayu dan bambu yang
dirangkai dengan tambang tali plastik yang sangat kuat sehingga dapat menopang
berat badan dari seseorang dan selanjutnya ditarik oleh beberapa orang sehingga
gantole tersebut akan bergerak ke arah Pulau Timang.
Jarak luncur dari gantole ini sekitar 50-100 me kearah
barat dari Pantai Timang. Dibutuhkan mental yang kuat bila ingin mencoba
menyeberang kesana, karena sepanjang jarak tersebut anda akan meluncur
sendirian menaiki gantole diatas lautan yang dalam dengan ombak yang besar.
Dibalik kerasnya perjuangan menuju kesana, ternyata Pulau
Timang tempat yang paling baik untuk mencari hasil laut. Masyarakat setempat
sering menggunakan kereta gantung ini menuju Pulau Timang untuk mencari hasil
laut yang banyak terdapat di sana terutama Lombster. Hasil laut berupa Lobster
yang memiliki nilai jual yang tinggi inilah yang membuat mayarakat setempat
sampai rela bersusah payah dan berjuang untuk menuju kesana dengan medan
berbahaya untuk mendapatkan hasil tangkapan tersebut.
0 komentar